Pada tahun 2018, delegasi dari negara-negara di dunia berkumpul di Astana, Kazakhstan, dan mengutarakan komitmen bersama untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer sebagai fondasi untuk pencapaian cakupan kesehatan universal. Komitmen tersebut diterjemahkan dalam ikrar untuk memaksimalkan upaya dalam memenuhi permintaan akan layanan kesehatan n kesehatan yang berkualitas, berpusat pada manusia, terintegrasi, dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.

5 tahun setelah Deklarasi Astana

Pandemi COVID-19 menguak gagapnya sistem kesehatan di berbagai negara dalam menghadapi kegawatdaruratan. Lumpuhnya layanan kesehatan primer ketika lonjakan kasus, jadi bukti kuat perlunya dorongan untuk revitalisasi dan transformasi, sebagai komponen dari sistem perawatan kesehatan universal yang komprehensif, sangat penting untuk pulih dari pandemi COVID-19 dan mencegah krisis di masa depan.

Dengan momentum 5 tahun setelah komitmen global diutarakan, inilah saatnya untuk merenungkan bagaimana kinerja negara-negara dengan perbaikan layanan kesehatan primernya.

Peran Masyarakat Sipil dalam Reformasi dan Transformasi Sistem Kesehatan PHC

Mengambil bagian dalam mengisi kesenjangan sistem kesehatan yang tersegmentasi dan terfragmentasi karena pendekatan yang teratomisasi, CISDI berinvestasi dalam memperkuat sistem kesehatan–karena sistem kesehatan yang kuat mendukung semua investasi kesehatan lainnya di Indonesia dan menghasilkan kualitas, ketahanan, dan kesiapsiagaan yang lebih unggul.

Perjalanan CISDI dalam transformasi PHC tercermin dalam upaya 12 tahun kami mulai dari advokasi kebijakan (termasuk Pengendalian Tembakau dan Kebijakan Pangan), hingga intervensi akar rumput melalui Program Pencerah Nusantara. Bermitra dengan 50 institusi dari organisasi internasional, sektor swasta, dan media, investasi jangka panjang ini menerima Open Government Award 2015 atas dampak, transparansi, akuntabilitas, dan sifat partisipatifnya—dan masih terus berkembang. Berdasarkan perjalanan tersebut, CISDI percaya bahwa masyarakat sipil memiliki peran kunci dan strategis.

Pengalaman ini memungkinkan kami untuk membangun fondasi yang diperlukan untuk menyadari bahwa kondisi layanan kesehatan di Indonesia akan tetap dalam status quo tanpa koordinasi antar upaya-upaya aktor pembangunan. 

Hal ini mendorong kami untuk secara aktif mengambil tindakan untuk meningkatkan investasi pada layanan kesehatan primer dari semua pemangku kepentingan pembangunan - dan menginisiasi “Primary Health Care Forum 2023".

Primary Healthcare Forum

Ini waktunya membangun kembali. Namun, revitalisasi dan transformasi layanan kesehatan primer mengharuskan setiap orang untuk secara jujur ​​merenungkan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan yang terjadi 5 tahun kebelakang. Forum ini ditujukan sebagai platform bagi berbagai aktor pembangunan untuk memantau perubahan serta mendiskusikan indikator-indikator yang dijadikan acuan “keberhasilan”.

Melanjutkan kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022, dan dengan peran baru Indonesia sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2023–Indonesia memegang posisi strategis untuk mulai menggemakan isu tersebut dan membawanya lebih jauh di kawasan Asia Tenggara. Layanan kesehatan primer adalah modalitas ASEAN untuk memastikan pemerataan kesehatan kolaborasi lintas sektor.

Kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai penyelenggara atau mitra strategis untuk membangun kembali Sistem Kesehatan secara global. Mari bersama-sama menguatkan suara masyarakat sipil sebagai mitra setara tata kelola global untuk memikirkan kembali dan mendesain ulang upaya dan investasi yang diatur untuk PHC.

Bergabunglah dalam agenda penting ini untuk menekankan peran berbagai pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi kesenjangan bersama, berbagi praktik terbaik, dan saling membantu menemukan solusi untuk layanan kesehatan primer yang lebih inklusif.

Agenda Primary Health Care Forum 2023

Kami merancang serangkaian agenda Primary Health Care Forum 2023 untuk membuka pelibatan seluas-seluasnya, di antaranya melalui:

Competence Forums, dengan topik : 

Peluncuran Kertas Putih untuk Pembangunan Sektor Kesehatan Indonesia (2024-2034) | Kajian Berbasis Bukti untuk Layanan Kesehatan Primer | Analisa Gender dalam Layanan Kesehatan Primer | Peran Masyarakat Sipil dalam Kebijakan dan Tata Kelola Kesehatan Global | Mengukur Progress Layanan Kesehatan Primer | Penguatan Sumber Daya Manusia di Sektor Kesehatan | Advokasi Kebijakan Pengendalian Tembakau dan Kebijakan Pangan

Konferensi Utama 

Pameran Inovasi Layanan Kesehatan Primer | Sesi Diskusi Panel | Serial Working Group dan Townhall | Partnership Matching | Ruang Jejaring | Kunjungan Lapangan ke Faskes Primer di Indonesia 

Agenda Parallel : 

Festival Film | Forum for Young Indonesians 

Pre Event: 

Call for Papers | Screening film | Fellowship Jurnalis | Survey Persepsi Masyarakat untuk Layanan Kesehatan