Dashboard

*Silakan akses dashboard menggunakan desktop untuk pengalaman membaca yang lebih baik

Tentang Dashboard

Latar Belakang

Selama wabah COVID-19, Puskesmas di Indonesia menghadapi tantangan pada terbatasnya kapasitas sumber daya manusia, logistik, sarana, dan prasarana kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan yang tepat dan optimal. Pada tahun 2021, CISDI melihat kebutuhan untuk melakukan suatu penelitian guna memetakan kebutuhan puskesmas yang secara spesifik dapat menghadapi adanya kemungkinan lonjakan kasus COVID-19, kemungkinan keberadaan pandemi di kemudian hari, dan untuk menciptakan ketahanan sistem kesehatan di masa mendatang. Kami melakukan Survei Kawal Puskesmas yang bertujuan untuk menggambarkan kesiapsiagaan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer terhadap respons pandemi di Indonesia dan mengidentifikasi komponen kunci untuk kesiapsiagaan pandemi masa depan.

Dashboard Survei Kawal Puskesmas merupakan salah satu upaya CISDI untuk membagikan hasil temuan survei ini melalui visualisasi yang mudah dipahami agar menyentuh lebih banyak pemangku kepentingan, yang terdiri dari:

  1. Masyarakat umum, untuk menginformasikan situasi puskesmas selama masa pandemi COVID-19;
  2. Pengamat dan peneliti, untuk menginformasikan dan mendorong penggunaan data dan informasi yang tersedia di dashboard pada riset tindak lanjut terkait puskesmas; dan 
  3. Pemangku kebijakan, untuk menginformasikan kondisi puskesmas guna pembuatan kebijakan berbasis data dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Metode

Studi ini dilakukan pada 385 puskesmas di 34 provinsi di Indonesia sebelum dilakukan pemekaran, mulai bulan Agustus hingga November 2022 dengan menggunakan rancangan explanatory sequential mixed-method. Metode kuantitatif melalui survei telepon dilaksanakan terlebih dahulu pada survei ini, lalu diikuti dengan kajian mendalam dengan metode kualitatif. Desain kuantitatif dilakukan secara cross-sectional dengan pendekatan deskriptif yang dianalisis dengan menggunakan pembobotan pada masing-masing strata agar dapat menggambarkan kondisi yang lebih sesuai berdasarkan zona risiko kasus dan beban puskesmas. Sedangkan studi kualitatif dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih dalam mengenai potret keadaan puskesmas dan dukungan dari pemangku kebijakan setempat, serta perspektif masyarakat mengenai pelayanan puskesmas selama masa pandemi COVID-19. Penyajian data pada dashboard ini akan lebih banyak menayangkan hasil kajian kuantitatif dari survei.

Pada dashboard ini, hasil studi disajikan dengan membandingkan dua periode pengambilan data, yaitu: 1) tahun 2020 sebagai periode awal pandemi dan 2021 yang menjadi periode terparah; dengan 2) tahun 2022 sebagai periode penularan varians Omicron yang mencetak kasus konfirmasi tertinggi, tetapi cenderung lebih terkendali. Visualisasi pada dashboard menunjukkan dua bentuk visualisasi, yaitu data interaktif yang tidak dilakukan pembobotan (not weighted) dan data yang telah dilakukan pembobotan (weighted) untuk menggambarkan hasil studi yang lebih presisi. Perhitungan margin of error (MoE) dan 95% confidence interval juga dilakukan saat menginterpretasikan data, sehingga informasi yang disajikan dalam penelitian ini lebih akurat.

Survei ini memiliki keterbatasan berupa recall bias pada beberapa variabel karena pemberi informasi tidak mengingat kondisi sesungguhnya di setiap periode pandemi gelombang Alpha, Delta, dan Omicron, meskipun telah menggunakan pemisahan waktu yang spesifik. Selain itu, rendahnya response rate dari masing-masing responden disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur sinyal di beberapa daerah, sehingga pelaksanaan survei melalui telepon selanjutnya perlu mempertimbangkan akses jaringan yang mendukung.

Akses dataset dengan mengajukan Permohonan Data

Dokumen terkait