Seri Kedua Kajian Makan ....

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan janji kampanye Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran sudah resmi bergulier sejak 6 Januari 2025. Program yang di fase awal ini menyasar 600 ribu penerima manfaat di 26 provinsi ini tak lepas dari perbincangan di masyarakat. Banyak catatan bergulir sepanjang penyelenggaraan program.


Salah satu catatannya adalah soal minimnya informasi dan kajian mengenai program MBG, hingga belum terbentuknya sistem pemantauan, pelaporan dan evaluasi yang kuat menimbulkan tanda tanya terkait efektivitas dan dampak program ini. Berangkat dari tantangan tersebut, di seri kedua Kajian Makan Bergizi Gratis ini, CISDI berfokus pada tiga aspek: (1) kesiapan regulasi, petunjuk teknis dan dinamika tata kelola program MBG, (2) pemenuhan gizi dan keamanan pangan dalam program MBG, serta (3) kualitas perencanaan dan monitoring evaluasi program MBG. Dokumen ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, mengkombinasikan pemantauan media, tinjauan pustaka, dan diskusi kelompok terpumpun bersama panel ahli. 


Adapun proses pemantauan media dimulai sejak 1 Juli 2024 hingga 31 Januari 2025, yang ditujukan untuk menangkap perkembangan program MBG dari tahap percontohan hingga tahap pertama implementasinya.


CISDI berharap rangkaian kajian ini dapat digunakan untuk memberi masukan perbaikan untuk program MBG serta mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan berbasis bukti. Anggaran negara yang besar hingga Rp 71 triliun, serta upaya pemangkasan anggaran pada agenda pembangunan di sektor lain untuk program MBG ini diharapkan dapat dikelola secara akuntabel, transparan, terukur, dan menghasilkan dampak positif bagi pembangunan kesehatan masyarakat.


Kajian seri pertama Makan Bergizi Gratis bisa dibaca di sini.