Christian P. Somali

Rudiantara

Prof. Dr. H. Fasli Jalal Ph.D

Ani Rahardjo

dr. Herawati Sudoyo, M.S., Ph.D

Anindita Sitepu

Prof. Dr. dr. Akmal Taher SpU(K)

Beka Ulung Hapsara

Olivia Herlinda

Sadika Hamid

Ghina Fadhilla

Rudra bertanggung jawab dalam menyediakan kebutuhan produk komunikasi CISDI, baik dalam bentuk visual atau audio-visual bersama dengan tim kreatif di bawah divisi Outreach and Partnership. Kadang, ia juga membantu kebutuhan lain seperti copywriting dan pengembangan konten.

Sebelum bergabung dengan CISDI pada 2020, Rudra bekerja selama 5 tahun sebagai okupasi terapis (OT) pediatrik di Klinik Anakku. Ia bertanggung jawab membantu anak berkebutuhan khusus dengan memberikan stimulasi sensori dan keterampilan hidup sehingga mereka dapat beraktivitas mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum bekerja di Klinik Anakku, Rudra memiliki ketertarikan dalam dunia desain grafis sebagai pekerja lepas waktu. Hal itu mendorongnya berkuliah kembali di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Paramadina pada 2017. Rudra menamatkan pendidikan sarjananya pada pertengahan 2019.

Di waktu luangnya, Rudra menikmati duduk di teras rumahnya sembari menyeruput teh chamomile hangat dan memandangi koleksi kartu posnya. Kartu pos mengingatkan Rudra bahwa produk komunikasi dapat membagikan realita hidup orang lain melalui tampilan visual dan narasi yang baik. Seperti kartu pos itu, Rudra ingin membantu CISDI dalam berkomunikasi dengan audiens mereka dengan cara yang kuat dan seotentik mungkin dalam bentuk media visual dan audio-visual. Latar belakangnya sebagai OT dan sarjana desain membantunya memenuhi visi tersebut.


Rudra Ardiyase

Deni bertanggung jawab sebagai Program Officer untuk pengembangan program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA). Sebelumnya, Deni pernah bergabung sebagai tenaga lapangan untuk program Pencerah Nusantara V di Mamuju Utara, Sulawesi Barat (2017) dan Pencerah Nusantara COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat (2020). Pria yang memiliki ketertarikan di isu pembangunan kesehatan ini pernah tergabung sebagai Field Officer “Aksi Bergizi”, sebuah program kolaborasi UNICEF dan SEAMEO RECFON. Selain itu, ia juga pernah menjadi peneliti kesehatan pada Riset Etnografi Kesehatan di Pusat IV Kementerian Kesehatan RI. Dari pengalamannya tersebut, ia pernah mendapatkan Medali Emas PIMNAS 2015 kategori pengabdian masyarakat.

Saat ini Deni masih aktif di dunia kepemudaan dan merupakan founder dari komunitas kesehatan remaja Tasikmalaya “Health School for Teenager”.

Sebagai pribadi yang dibesarkan melalui program Pencerah Nusantara, Deni merasa sudah menjadi panggilan hati untuk kembali bergabung dan membantu pengembangan program serta pengembangan diri dengan bergabung bersama CISDI.


Deni Frayoga

Gatot Suarman Ilyas

Ori Sanri Sidabutar

Nadya Putri Febriansyah

Mahardika Satria Hadi

Dedi bertanggung jawab dalam menciptakan produk  komunikasi dan konten kreatif yang akan menunjang kebutuhan komunikasi CISDI, utamanya di kanal media sosial.

Sebelum bergabung dengan CISDI, Dedi aktif berperan sebagai tim kreatif di organisasi sosial ataupun kewirausahaan serta mengikuti pelatihan pengembangan diri di Abaloq Inkubator Bisnis selama 2,5 tahun. Selama pelatihan, Dedi mengembangkan kemampuan dalam menciptakan produk komunikasi digital berupa desain grafis untuk memperkuat brand identity sebuah produk atau jasa. Dedi memiliki ketertarikan yang besar terhadap isu kesehatan terutama pada media edukasi serta keterkaitannya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Berkat pengalaman dan kemampuannya, Dedi terpilih sebagai finalis pada kegiatan Youth Economic Leadership Program yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Institute serta mengikuti Indonesian Citizen Summit 2.0 dalam agenda pembahasan SDGs.

Latar belakang pendidikan Dedi di bidang promosi kesehatan masyarakat serta pengalaman di dunia kreatif, membuatnya  mampu mengkombinasikan keduanya sehingga dapat menciptakan visualisasi estetik dan mudah dipahami bagi CISDI dalam menyajikan hasil analisis masalah kesehatan dan pembangunan.

Dedi Suhendi

Thesa bertanggung jawab untuk mendukung kegiatan seputar pengembangan kemitraan dan komunitas muda. Selain itu, Thesa juga mengelola akun media sosial CISDI.

Sebelum bergabung dengan CISDI, Thesa bekerja di salah satu acara pesta olahraga difabel se-Asia sebagai tim komunikasi antara komite penyelenggara dengan negara peserta, khususnya negara di Asia Tengah. Ia belajar banyak tentang pentingnya kejelasan informasi dan koordinasi komunikasi masal, dimana ia juga mengemban tugas untuk melakukan supervisi kepada 300 lebih relawan di bawah divisinya yang berperan sebagai Liaison Officer (LO) bagi 42 negara peserta.

Ketertarikannya pada dunia kemitraan dan komunikasi berawal sejak kuliah dimana ia berkesempatan untuk mengambil peran komunikasi di beragam kepanitiaan, memimpin unit kegiatan mahasiswa perfilman tingkat universitas, hingga bekerja selepas lulus kuliah sebagai staf hubungan alumni.

Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai perwakilan DKI Jakarta untuk program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Berawal dari pengalaman tersebut, Thesa hingga saat ini aktif terlibat dalam organisasi alumni pertukaran pemuda antarnegara. Pada beberapa kesempatan ia juga turut menjadi relawan untuk kegiatan SabangMerauke, ASEAN Youth Expo, dan pelatihan pra-keberangkatan AIYEP.

Pengalaman antar budaya dan kerelawanan membuat ia sadar besarnya pengaruh anak muda yang berpikiran terbuka untuk menginisiasi perubahan. Thesa melihat visi yang sama pada CISDI, sebuah organisasi masyarakat sipil yang didominasi anak muda dengan fokus mengembangkan kesehatan melalui keterlibatan kaum muda. Sebagai lulusan kesehatan yang berkecimpung di kegiatan kepemudaan, ia melihat kesempatan besar untuk mengembangkan diri di organisasi ini.


Zenithesa Gifta Nadirini

Tengku Raka

Dhinda bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan kapasitas SDM sebagai Human Resources Officer. Ketertarikannya pada SDM dan pengembangan muncul sejak ia menjadi fasilitator pelatihan pengembangan diri mahasiswa saat kuliah. Setelah lulus dari Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Dhinda bekerja di biro psikologi selama 2 tahun. Bagi Dhinda, keterbukaan pada peluang untuk menimba ilmu dan pengalaman adalah hal yang penting. Hal ini yang membuatnya memutuskan untuk bekerja di Yayasan Kita dan Buah Hati dan kemudian Lembaga Edukasi Anak Dan Remaja, NGO yang berfokus pada pendidikan parenting juga pendidikan seksualitas untuk anak remaja. Sebagai konselor anak dan remaja, Dhinda sudah mengedukasi ratusan anak remaja terkait pendidikan seksualitas. Dhinda juga aktif dalam kampanye bahaya pornografi ke lembaga-lembaga di Jabodetabek melalui edukasi gratis.

Ketertarikannya pada pendidikan dan anak muda juga menjadi alasan ia menjadi inspirator di serambi inspirasi, sebuah komunitas anak muda yang berfokus untuk mengajar anak-anak kurang mampu di sekolah bantar gebang bekasi. Ia juga masih aktif untuk mengedukasi anak remaja bersama beberapa lembaga di waktu luangnya.

Bekerja di CISDI membuka peluang bagi Dhinda untuk bertemu dengan banyak orang dimana ia bisa belajar dan bertumbuh.

Yurdhinda Aprilia

Dr. Ir. Wicaksono Sarosa

Yurdhina Meilissa

Putri bertanggung jawab mengelola program Kelas Daring yang diselenggarakan CISDI bagi tenaga medis di seluruh Indonesia, serta mendampingi peserta Program Pencerah Nusantara COVID-19 dalam menjalankan tugas di lapangan. Sebagai sarjana Kesehatan Masyarakat, Putri bergabung mengikuti program Pencerah Nusantara pada 2016 lalu. Berawal dari pengalaman di lapangan sebagai tenaga kesehatan masyarakat itu, Putri mengelola program pengembangan komunitas. Putri juga sempat terpilih sebagai salah satu partisipan dalam workshop penguatan komunitas yang diadakan oleh Miracle Corner of the World di Amerika Serikat.

Sebelum bergabung dengan CISDI, Putri bekerja di sebuah organisasi internasional non-pemerintahan yang berfokus pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan advokasi gizi remaja. Selain bekerja di CISDI, Putri secara aktif tergabung dalam kegiatan kerelawanan di sebuah organisasi sosial Postpartum.id, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan mental seorang ibu.

Sejak 2016, CISDI aktif berkontribusi dalam pembangunan kesehatan Indonesia melalui penguatan layanan primer, pemberdayaan pemuda dan komunitas, serta advokasi. Putri percaya CISDI dapat menjadi wadah berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Selain itu, bekerja di CISDI memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan dan memperluas perspektif.

Putri Aprilia Regita

Ardi bertanggung jawab mengembangkan artikel rutin untuk kebutuhan website CISDI dan Pencerah Nusantara. Dia juga terlibat dalam melaksanakan pemantauan media mingguan.

Ardi lulus dari Program Studi Sarjana Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan pada awal 2020 lalu. Sebelum bergabung dengan CISDI, ia sempat magang sebagai penulis konten di sebuah agensi digital selama tujuh bulan. Di sela kesibukan, ia juga bekerja paruh waktu sebagai admin media sosial dan transkripsionis.

Kecintaannya pada masalah sosial dimulai pada 2014 lalu ketika ia menerima beasiswa dari Departemen Luar Negeri AS untuk mengikuti Program YES, sebuah program untuk pelajar dari negara mayoritas Muslim untuk belajar di AS dalam jangka waktu tertentu. Sejak itu, Ardi menemukan minat besar dalam bidang kerelawanan dan pengabdian masyarakat. Hingga sekarang, Ardi masih aktif menjadi relawan untuk komunitas Bina Antarbudaya serta secara personal mempromosikan gaya hidup berkelanjutan melalui media sosial pribadinya.

Ardi selalu bersemangat untuk bidang sosial dan kemasyarakatan. Ia merasa CISDI memberikannya kesempatan mengembangkan keterampilan menulis sekaligus memberikan gambaran jelas bagaimana sebuah LSM bekerja dan membuat perubahan.

Ardiani Hanifa Audwina

Murti bertanggung jawab dalam perencanaan dan implementasi program kesehatan remaja sebagai Field Officer untuk Young Health Programme. Sebelum bekerja di CISDI, Murti mengikuti program Pencerah Nusantara COVID-19 di Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejak duduk di bangku kuliah, Murti memiliki ketertarikan pada isu pembangunan kesehatan, pemberdayaan, dan sosial masyarakat. Hal ini juga membuat Murti dinobatkan menjadi The Most Dedicated Student in Social oleh civitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya pada 2017 dan 2018. Prestasi lainnya yang pernah ia dapatkan adalah sebagai penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara angkatan 8 (2018), Kartini Millenial Sumatera Selatan (2019) yang dinobatkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Tribun Sumsel, serta dinobatkan sebagai Aktivis Perempuan Sriwijaya oleh Keluarga Mahasiswa Universitas Sriwijaya melalui BEM KM Universitas Sriwijaya.

Di luar pekerjaannya, Murti aktif sebagai Mentor Yayasan Beri Perubahan yang membimbing lima orang penerima manfaat dari berbagai perguruan tinggi untuk mengembangkan diri dan proyek sosial masing-masing. Ia juga aktif mengelola komunitas Alumni Pencerah Nusantara (Alura) sebagai Bendahara. Selain itu, Murti juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan dan kerelawanan. Sejak tahun 2016 ia telah terlibat sebagai Mentor Pendamping Sekolah Sehat Dompet Dhuafa, Tim Insipirator Save Our Children (2018-2020), dan Koordinator Gerakan Kado Untuk Pahlawan dan Cukup Dari Rumah (2020). Kedua gerakan ini berfokus pada membantu orang yang terdampak COVID-19 dan pembangunan Rumah Sakit COVID-19 Dompet Dhuafa.

Sejak bergabung menjadi Pencerah Nusantara COVID-19, Murti melihat ada nilai-nilai dan visi yang sama pada CISDI, sebuah organisasi masyarakat sipil dengan fokus mengembangkan dan membangun kesehatan berdasarkan data dan fakta melalui keterlibatan kaum muda. Sebagai lulusan kesehatan, ia melihat kesempatan besar untuk mengembangkan diri di organisasi ini.


Murti Utami Putri

CISDI Secretariat

Diah Satyani Saminarsih

Saniy bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan administrasi, surat menyurat, dan juga pelaksanaan pengadaan di CISDI. Sebelum bekerja di CISDI, ia memiliki pengalaman bekerja di perusahaan konsultan dan juga menjadi asisten kepala jurusan administrasi keuangan publik.


Rizki Amalia Saniy

Amru menyelesaikan pendidikan dari program studi Jerman Universtias Indonesia pada 2018. Sebelum bergabung dengan CISDI ia menjalani program magang di Rappler Indonesia dan Amnesty International Indonesia. Ia memiliki ketertarikan yang besar terhadap isu hak asasi manusia dan keterkaitannya dengan pembangunan.

Berkat ketertarikan itu ia berhasil mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh beberapa LSM, seperti pelatihan Hak Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang diselenggarakan oleh Human Rights Working Group dan Relasi Hak Perburuhan dan HAM yang diselenggarakan oleh Never Okay Project.

Kini ia bertugas sebagai staff untuk keperluan konten dan media. Ia bertugas mengatur sekaligus memastikan distribusi konten dalam organisasi terpenuhi sekaligus memantau opini publik di media. Ia yakin bergabung dengan CISDI adalah pilihan yang tepat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.


Amru Aginta Sebayang

Tri bertanggung jawab sebagai Field Officer untuk Young Health Program dan Program Implementation untuk Health Learning Platform and Youth Engagement. Menurut Tri, peran ini sesuai dengan pengalamannya sejak tiga tahun terakhir dimana ia pernah menjadi Program Officer untuk dance4life dan Get Up Speak Out yang fokus pada isu Pemenuhan Hak Seksual dan Reproduksi Remaja. Pada tahun 2019, ia pernah terpilih untuk mempresentasikan abstrak poster di International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health.

Selain bekerja, Tri merupakan dosen tamu pada peminatan Kesehatan Reproduksi dan Promosi Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dan masih aktif terlibat sebagai relawan di PKBI DKI Jakarta untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Youth Forum.

Dengan bekerja di CISDI, ia ingin mengembangkan keterampilan dalam manajemen program remaja, menjadikan remaja atau anak muda berdaya, sehat, dan bertanggung jawab melalui rangkaian program yang komprehenshif.

Tri Maharti

Reyhan bertanggung jawab dalam melakukan Social Network Analysis (SNA) untuk Project Foresight dengan menggunakan metode Machine Learning (ML) dan menerapkan metode tersebut kepada proyek lainnya. Sebelum bergabung bersama CISDI, Reyhan berpartisipasi di Program Bangkit Academy (2020) yang diselenggarakan oleh Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, untuk meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan metode Machine Learning dan berhasil terpilih sebagai Top 10. Reyhan tersertifikasi sebagai Tensorflow Developer, hal ini membuktikan bahwa ia mampu menerapkan metode Machine Learning di berbagai program. Saat menjadi mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Fisika, Institut Teknologi Bandung, Reyhan tergabung dalam sebuah proyek yang menggunakan perangkat ML sebagai metode analisa untuk energy-based recommender system.

Selain itu, Reyhan memiliki ketertarikan terhadap perangkat keras teknologi seperti komputer, handphone, dan sebagainya, serta memiliki kemauan yang tinggi dalam mempelajari sebuah sistem perangkat lunak seperti cloud.

Sebagai salah satu peneliti di CISDI, Reyhan meyakini bahwa kebijakan sistem kesehatan di Indonesia dapat ditingkatkan dengan menganalisis social-media dan memvisualisasikan hasilnya dengan baik.

Reyhan Alemmario

Gita bertanggung jawab sebagai Public Health Research Associate tepat ketika ia baru saja menyelesaikan pendidikan masternya di bidang kesehatan masyarakat (MPH) dari The University of Queensland (UQ), Australia. Dalam perannya ini, ia bertanggung jawab dalam mengembangkan research plans, menyiapkan instrument pengambilan data, menganalisis data hasil penelitian serta melakukan diseminasi melalui publikasi hasil penelitia. Sebelum bergabung dengan CISDI, Gita pernah bekerja sebagai peneliti di Cancer Prevention Research Centre, UQ. Peran aktifnya sebagai Student Representative, Student Ambassador, dan Research Scholar selama di UQ telah membawanya menjadi lulusan dengan Employability Award dari UQ. Selain itu, ia juga mewakili Indonesia (Indonesian Delegate) dalam Griefswald Student Festival, Germany pada tahun 2020.

Keterterikannya di bidang sosial masyarakat telah tertanam sejak ia menempuh studi sarjana di mana ia banyak terlibat dalam kegiatan sosial berbasis masyarakat seperti Desa Binaan dan UKM Peduli Sosial. Selama studi masternya, ia juga sering terlibat sebagai relawan di berbagai kegiatan charity seperti di Dig In, sebuah organisasi charity yang membantu tunawisma di Kota Brisbane, dan Nutrition Queensland Australia, NGO yang bergerak di bidang gizi kesehatan masyarakat di Queensland.

Sebagai awardee beasiswa LPDP, Gita mendapati CISDI sebagai tempat yang tepat untuk berkontribusi kepada Indonesia. Kesesuaian antara nilai-nilai utama CISDI dengan keahlian dan passion utamanya di bidang riset dan program kesehatan masyarakat telah mendorongnya untuk bergabung dengan CISDI. Ia percaya bahwa kontribusi dapat dilakukan dalam banyak hal, baik dalam program akar rumput maupun program advokasi kebijakan yang berlandaskan bukti ilmiah melalui penelitian.


Gita Kusnadi

Sebagai staf manajemen pengetahuan, Gea bertanggung jawab mengelola produk pengetahuan proyek pengendalian tembakau dalam sistem database organisasi. Ia juga terlibat meneliti latar belakang proses pengendalian tembakau di Indonesia, serta mendukung setiap proses perencanaan, pengorganisasian, pemantauan, dan evaluasi proyek pengendalian tembakau yang dilakukan oleh CISDI.

Sebelum bekerja untuk CISDI, Gea adalah asisten peneliti dalam proyek penelitian terkait cakupan kesehatan semesta untuk merampungkan gelar masternya di Kobe University, Jepang. Gea berpengalaman bekerja di beragam proyek kesehatan masyarakat, seperti sebagai petugas layanan kesehatan siap panggil di Pusat Penahanan Imigrasi (IDC) Pontianak untuk proyek kolaborasi antara Rumah Zakat dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Ia sempat pula menjadi fasilitator proyek keamanan pangan untuk sebuah sekolah lokal di Kalimantan Barat bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta menjadi seorang terapis fisik. Gea juga sempat bekerja sebagai penyurvei di beberapa proyek penelitian lokal. Pada tahun terakhir studi sarjananya, ia menyelesaikan program magang di delapan rumah sakit di wilayah Pulau Jawa sebagai syarat mendapatkan sertifikat sebagai terapis fisik.

Gea memperoleh gelar master dari Kobe University, Jepang dengan pembiayaan penuh dari beasiswa LPDP. Selama studi master, dia memenangkan hibah penelitian dari WHO Kobe Center. Di luar minat akademisnya, Gea menjadi runner up dalam Lomba “Pidato Bahasa Jepang untuk Perdamaian Dunia” tingkat prefektur (provinsi) pada tahun 2019. Saat ini, ia menjadi sukarelawan bidang kajian strategis untuk kelompok alumni penerima beasiswa LPDP, Mata Garuda Kalimantan Barat.

Menurut Gea, CISDI, sebagai sebuah lembaga Think Tank, memberinya kesempatan untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Gea percaya CISDI adalah tempat terbaik untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang pemberdayaan masyarakat dan pemuda melalui pendekatan berbasis ilmu dan bukti.

Gea Melinda

Rina bertanggung jawab untuk melakukan analisis data kualitatif dalam penelitian foresight di Tim Strategic Unit dan membantu persiapan serta perencanaan pengambilan data oleh beberapa narasumber ahl. Ia pun mengambil andil dalam penyusunan naskah hasil penelitian. Selama kuliah, Rina pernah menjadi Section Editor untuk jurnal kampusnya, yaitu HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) dan Student Staff di UPT Humas Universitas Negeri Semarang. Sebelum bergabung dengan CISDI, Rina terlibat dalam proyek Challenge TB untuk KNCV Indonesia regional Jawa Tengah sebagai enumerator. Selain itu, ia juga pernah menjadi fasilitator program Posyandu Sehat dan Berdaya JAPFA for Kids di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Pengalaman kerja Rina, baik di LSM maupun perusahaan, tidak pernah lepas dari kepentingan untuk riset.

Selain di CISDI, Rina yang mempunyai hobi membaca dan senang di dunia literasi ini masih terlibat aktif di komunitas Public Health Literature Club sebagai koordinator bidang humas dan media. Ia juga menjadi relawan yang mengelola perpustakaan Taman Pustaka Rakyat di daerahnya.

Ketertarikannya pada dunia penelitian berawal dari dipercaya oleh dosennya menjadi asisten sekaligus peneliti dalam penelitian yang berjudul Perencanaan Program Gizi Berbasis Potensi Lokal (Studi di Daerah Urban dan Sub Urban) yang merupakan penelitian Hibah Kompetensi dari Kemristekdikti. Baginya, melakukan penelitian adalah hal yang penting dilakukan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan sebuah kebijakan, khususnya di bidang kesehatan. Hal tersebut yang membuatnya ingin berkontribusi dan mengembangkan diri di CISDI.

Rina Chomawati

Wiwid bertanggung jawab sebagai Program Officer untuk Young Health Programme dalam melakukan perencanaan program, supervisi tim, monitoring dan pelaporan program, serta mendukung program secara administratif. Sebelumnya ia pernah tergabung dalam sebuah organisasi non-pemerintahan yang bersumber dana dari Global Fund ATM (AIDS, Malaria, dan TBC) pada program Tuberkulosis sejak tahun 2014 yang berfokus pemberdayaan masyarakat, advokasi TBC di tingkat pemerintah daerah, dan dukungan teknis dalam pencatatan dan pelaporan TBC.

Pada tahun 2013, Wiwid pernah menjadi Kader Anti Narkoba di Lingkungan Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan wilayah DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional RI. Memutuskan tetap berkecimpung di dunia kesehatan masyarakat, Wiwid pernah melakukan oral presentation di acara International Meeting of Public Health di Universitas Indonesia dengan penelitian mengenai Epidemiologi Spasial Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016.

Berawal dari ketertarikan dengan Penyakit Tidak Menular dan Remaja, Wiwid kemudian tertarik untuk bergabung dengan CISDI pada proyek Young Health Programme untuk menjadikan anak muda lebih berdaya dengan paradigma sehat.

Wiwid Handayani

Sebagai project officer TRACK SDGs, Fachrial bertanggung jawab membantu Project Leader TRACK SDGs dalam memastikan program berjalan secara efisien dan efektif untuk memenuhi tujuannya: menghubungkan dan mengoptimalkan peran para aktor pembangunan non-pemerintah di Indonesia. Selain itu, Fachrial juga berperan sebagai analis data pencemaran udara dan masalah kesehatan lingkungan di CISDI.

Sebelum bergabung dengan CISDI, Fachrial bekerja sebagai pengelola konten website pada Departemen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia juga suka menulis dan esainya dikurasi beberapa kali oleh Mojok.co. Di luar kegiatan bersama CISDI, mantan Wakil Ketua BEM FISIP Unpad ini juga aktif merintis media edukasi politik bernama Pusat Penerangan Politik (Puspenpol).

Fachrial selalu tertarik melakukan penelitian dan analisis diskursus, khususnya di bidang lingkungan, teknologi, dan kebijakan publik. CISDI memberikan kesempatan kepadanya untuk belajar dan berkembang dalam melakukan penelitian ilmiah yang berguna di bidang kebijakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Muhamad Fachrial Kautsar


Nadhira bertanggungjawab sebagai staff divisi Outreach dan Kemitraan, terutama bertanggung jawab untuk mengelola komunikasi dan kegiatan kemitraan CISDI. Lulus sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi, ia memanfaatkan pengalaman dan keterampilannya untuk meningkatkan keterlibatan publik CISDI melalui konten digital dan acara offline. Nadhira juga memiliki ketertarikan tinggi dalam berjejaring untuk mendukung kemitraan dan kolaborasi CISDI dengan mengeksplorasi peluang baru dari berbagai sektor. Sebelum bekerja di CISDI, Nadhira bekerja sebagai Konsultan Digital Public Relation di sebuah konsultan komunikasi yang berbasis di Jakarta, dan banyak membantu program mitra yang bekerja dengan sektor akar rumput.

Antusiasmenya dalam isu pembangunan juga tumbuh karena keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sukarela. Sejak kuliah, Nadhira terlibat dalam aktivitas Buku Berkaki, sebuah komunitas dan perusahaan sosial yang bekerja untuk membuka akses membaca untuk daerah pedesaan. Dia juga mengambil bagian dalam Sahabat Beasiswa, sebuah perusahaan pendidikan yang berfokus sebagai pusat konsultasi bagi mereka yang ingin mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan mereka. Selain aktif sebagai manager media sosial untuk kantor pusat, pada tahun 2016 ia memulai peluncuran SB di Purwokerto, Jawa Tengah. Komunitas tersebut telah membantu lebih dari 50 orang mencapai impian mereka untuk belajar di luar negeri.

Ketertarikannya dalam pengembangan kesehatan, tergugah ketika ia menjadi sukarelawan di Alzheimer Indonesia Alliance sebagai caregiver dan manajer media sosial untuk beberapa acara yang diadakan oleh cabang Jakarta. Dia juga meningkatkan pengalaman antar budaya saat bertemu banyak pegiat kesehatan yang bekerja bersama untuk mencegah penyakit Alzheimer di regional Asia Pasifik.

Melalui pengalamannya yang luas dalam aktivitas sosial Nadhira percaya bahwa komunikasi dan pendekatan kreatif adalah salah satu aspek penting untuk menyelesaikan masalah sosial. Selain dari pekerjaan utamanya di CISDI, ia menyalurkan keinginan kuatnya untuk membangun keterlibatan yang bermakna dengan berbagai pemangku kepentingan dengan secara aktif mengambil bagian dalam mengelola berbagai acara: Kelas SDGs, Youth Town Hall, Ruang.Temu, dan Lokapala. Melalui acara-acara ini, ia mempertajam minat kuatnya dalam penulisan kreatif, fotografi, dan manajemen acara sambil meluangkan waktu untuk memastikan pemangku kepentingan organisasi dipelihara dan dilibatkan dengan baik.

Nadhira Febianisari

Temy berperan dalam mengembangkan platform digital untuk pengembangan profesional berkelanjutan (continuing professional development/CPD) bagi tenaga kesehatan. Selain itu, Temy juga berperan dalam mengelola pelatihan dan pengembangan bagi 500 tenaga kesehatan dalam program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA), sebuah kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan CISDI dalam meningkatkan kapasitas Puskesmas untuk penanganan pandemi COVID-19.

Selain bekerja di CISDI, Temy sedang mengembangkan karir dan pendidikannya di bidang pengawasan dan evaluasi program kesehatan masyarakat. Ia juga aktif berkegiatan sebagai relawan di bidang pembelajaran antarbudaya dan kesehatan masyarakat.

Bekerja dengan CISDI merupakan kepuasan tersendiri bagi Temy, di mana ia dapat berkontribusi dalam pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia bersama dengan orang-orang muda yang profesional dan memiliki semangat tinggi.


Temy Ramadan

Randhika bertanggung jawab menciptakan ide-ide kreatif untuk menunjang kebutuhan komunikasi CISDI. Beberapa produk yang ia hasilkan, seperti poster dan video di media sosial CISDI.

Sebelum bergabung dengan CISDI, Randhika sempat magang di sebuah coworking space di Surabaya sebagai desainer grafis. Di sana ia bertugas memproduksi konten visual untuk kebutuhan media sosial

Ketertarikan Randhika pada produksi konten visual berawal sejak kuliah ketika ia aktif berorganisasi untuk Himpunan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Badan Legislatif Mahasiswa..

Pada 2020 setelah menyelesaikan pendidikan program studi Antropologi di Universitas Airlangga, Randhika mengikuti pelatihan motion graphic di Hellomotion Academi untuk menambah dan mengembangkan kemampuan desainnya. Meski berbeda dengan latar belakang pendidikannya, Randhika mampu memadukan ilmu sosial yang dimiliki dengan kemampuan desain untuk menghasilkan produk komunikasi yang mudah dipahami banyak orang.


Muhammad Naufal Randhika Putra

Leli tergabung dalam sub unit pelatihan (Health Learning Platform) yang mempunyai visi sebagai penyedia platform pelatihan online bagi tenaga kesehatan. Bersamaan dengan itu, saat ini Leli bertanggung jawab pada pengembangan kapasitas tenaga kesehatan Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) dengan melaksanakan beberapa pelatihan sesuai kebutuhan pengembangan kompetensi. Sebelum bergabung di CISDI, Leli pernah bergabung pada program Nusantara Sehat yang merupakan replikasi program Pencerah Nusantara. Leli juga pernah tergabung sebagai Research Asisstant dalam penelitian Sistem Informasi Kesehatan terkait COVID-19 yang merupakan kerjasama dari UGM dan University of Melbourne.

Leli percaya bahwa dnegan bergabung bersama CISDI akan memberikan banyak kesempatan dan pengalaman berharga, bekerja secara profesional dengan lingkungan yang positif. Leli juga beharap ia akan memberikan dampak positif bagi bidang kesehatan di Indonesia.

Leli Rachmawati


Anugrah bertanggung jawab sebagai peneliti kualitatif dalam tim Research and Development CISDI. Pada posisinya sebagai peniliti kualitatif, ia membantu tim riset dalam merancang instrumen penelitian yang berbasis kualitatif, seperti In-depth Interview dan Focus Group Discussion. Selain itu, ia juga melakukan analisis kualitatif, seperti Stakeholder Analysis dan Discourse Analysis. Sebelum bergabung CISDI, Anugrah menyelesaikan studi S2 dari The University of Edinburgh pada tahun 2020 dalam bidang Ilmu Pembangunan. Anugrah juga pernah berpengalaman sebagai Asisten Peneliti di lembaga riset Resilience Development Initiative (RDI) dengan fokus penelitian pada pengalaman pencari suaka di Bogor, Jawa Barat.

Di luar pendidikan, selama masa kuliah S1 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Anugrah aktif berpartisipasi sebagai volunteer dan camp leader untuk organisasi Connext ASEAN. Tujuan organisasi tersebut adalah untuk memberi pelatihan soft skills dan kemampuan Bahasa Inggris untuk anak SMA di Asia Tenggara. Melalui program tersebut, Anugrah mendapat kesempatan berkeliling Thailand dan Indonesia untuk mengajar sebagai bagian dari Connext ASEAN. Dari sini ketertarikan Anugrah untuk bekerja dalam sektor pembangunan tumbuh ketika melihat dampak yang dapat ia berikan kepada anak-anak muda sekeliling Indonesia.

Sebagai lembaga yang menjunjung tinggi Youth Empowerment, Anugrah merasa CISDI adalah tempat yang tepat untuk memulai karir di Indonesia. Dengan posisi CISDI sebagai lembaga riset ternama di Indonesia, Anugrah yakin bahwa di CISDI ia dapat banyak berkembang sebagai pemuda bangsa. Ia juga percaya bahwa skill set yang telah diperoleh selama menempuh masa kuliah akan berguna buat lembaga ini ke depan.


Muhammad Anugrah Saputra

Fitri is secretariat staff of CISDI. She has been working at CISDI eversince the organization was established.

Prior to working at CISDI, Fitri was previously part of the Office of President’s Envoy for Millenium Development Goals (MDGs) where she was responsible for secretariat and mail corresponding.

Before venturing to the development sector, Fitri had various experience working for private companies where she vastly developed her knowledge in marketing.

Fitri Wibiyanti

Wahyu Handayani bergabung di CISDI sebagai Head of Finance & Administration sejak tahun 2014. Kemampuannya mengelola Keuangan dan Administrasi Kantor didapat dari pengalaman sebelumnya sebagai Sekretaris Eksekutif Utusan Khusus Presiden RI yang sekaligus mengepalai Sekretariat Kantor Utusan Khusus Presiden RI (KUKPRI) untuk MDGs. Tanggung-jawabnya dalam membawahi bidang kesekretariatan dan keuangan berupaya menciptakan pengelolaan operasional kantor berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik  serta memastikan bahwa sistem kontrol dan pelaporan keuangan dilakukan secara efisien dan efektif.  Sebelum bekerja di CISDI, keterlibatannya dalam perencanaan, koordinasi dan kontrol dalam proses kreatif dan mengelola tim kreatif agar bekerja dengan menghasilkan kualitas yang baik memperkaya kemampuannya dalam mengelola Keuangan dan Administrasi kantor.

Sejalan dengan kemampuannya di bidang keuangan dan administrasi, Wahyu memiliki hobi yang berkaitan dengan dunia kreatifitas. Hobi tersebut semakin mengasah kemampuannya dan membawa pengalamannya bekerja di bidang desain grafis sejak tahun 1992. Keahliannya di bidang desain telah dibuktikan dengan menjadi pemenang ke-3 dalam lomba desain baju anak yang diselenggarakan oleh Majalah Ayahbunda (2001), juara pertama desain kartu Lebaran dan Natal yang diselenggarakan oleh AUTO-2000 (2010). Kemampuan desainnya juga telah diaplikasikan dalam menyiapkan seluruh materi promosi penyelenggaraan Indonesia MDG Awards 2011, 2012, 2013, serta materi promosi Program Pencerah Nusantara serta CISDI.

Di usia muda, Wahyu pernah aktif dalam kegiatan Pramuka hingga meraih Gelar Regu Pramuka Puteri terbaik dalam lomba tingkat Kecamatan hingga tingkat Nasional, yang memberinya kesempatan untuk mengikuti Jambore Internasional ke-15 di Kanada Tahun 1983, sebagai penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia atas prestasinya.

Ikut menjadi saksi berdirinya CISDI, Wahyu yakin bahwa semangat dan motivasi pemuda yang mendukung berdirinya CISDI dapat membuktikan bahwa apa yang dilakukan pemuda harus bermakna dan bermanfaat.


Wahyu Handayani

Angga is the finance officer of CISDI where he provides assistance to Head of Finance and Administration in managing fund.

He previously worked at the Office of President’s Special Envoy for MDGs as secretariat staff. Eventhough he did not have academic background or experience in finance, he was appointed as Support Assistance for Finance in the institution. Thus, from his three-year experience of managing financial affair, he has grown thorough understanding in the matter.

Angga is an alumni of Information System at Islamic State University Jakarta. Beyond work, Angga has a strong passion in photography and movies.

Nur Angga Adhitya Pratamaputra


Nidya bertanggungjawab dalam melakukan mentoring dan pendampingan kepada petugas lapangan Tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) pada empat kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Sumedang. Program tersebut fokus pada intervensi penurunan angka COVID-19 di wilayah Jawa Barat. Sebelumnya, Nidya pernah tergabung dalam Pencerah Nusantara V di Mamuju Utara, Sulawesi Barat (2017). Kesadarannya pada intervensi di tingkat komunitas dan keinginan besar untuk berkontribusi di masa Pandemi COVID-19 sebagai seorang Ahli Kesehatan Masyarakat membawanya kembali bergabung di Pencerah Nusantara COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat (2020)

Di luar pekerjaannya, Nidya sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Pengalaman beberapa kali terlibat pada program di CISDI membawanya pada beragam pengalaman baru. Tidak hanya itu, nilai-nilai yang pernah diajarkan menjadi hal berharga yang bisa diterapkan dalam hidup Nidya. CISDI berani memberikan ruang kepada anak-anak muda untuk berkotribusi untuk bangsa, karenanya Nidya bergabung bersama CISDI.


Nidya Eka Putri

Mepsa merupakan seorang Regional Technical Assistant untuk program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA). Ia bukanlah orang asing bagi CISDI karena ia pernah tergabung dalam program Pencerah Nusantara VI di pedalaman Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat (2018) selama satu tahun penuh. Program yang dikelola oleh CISDI ini bertujuan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer melalui kegiatan pendampingan puskesmas, program inovasi kesehatan, kolaborasi interprofesi, advokasi kebijakan kesehatan dan lainnya. Melanjutkan praktik baik tersebut, Mepsa kemudian memutuskan untuk kembali bergabung dalam program Pencerah Nusantara COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat (2020) untuk melakukan penguatan puskesmas dalam respon COVID-19. Mepsa juga pernah terlibat sebagai Camp Manager Pembekalan Nusantara Sehat team based Kementerian Kesehatan RI.

Sewaktu kuliah, Mepsa aktif dalam forum organisasi keperawatan nasional hingga menjadi Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Keperawatan Sumatera Barat. Keaktifannya menjadi bukti nyata hingga ia diamanahi sebagai Wakil Gubernur BEM Fakultas Keperawatan Universitas Andalas dan Mahasiswa Berprestasi Fakultas Keperawatan.

Selain bekerja, Mepsa aktif menjadi relawan pada beberapa kegiatan sosial untuk meningkatkan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat. Ia pernah melakukan aksi di daerah 3T Indonesia, seperti Entikong, Kalimantan Barat; Sabang, Aceh; Bangka Belitung, Kepulauan Riau; dan Nabire, Papua.

Mepsa Putra

Winarno, known as Win, is administration officer at CISDI. He has been working at CISDI eversince the establishment of the foundation.

Prior to working at CISDI, he worked at Dharma Wanita organization as finance staff. He gained financial knowledge through an extensive workshops on accounting at YAI Salemba.

Winarno

Calista bertanggung jawab di proyek Food Policy sebagai Research Officer. Ia bertugas dalam ragam kegiatan sehubungan dengan riset, seperti stakeholder mapping dan analysis, penyusunan FGD dan in-depth interview, analisa data, program monitoring dan reporting, hingga membantu dalam proses advokasi kebijakan.

Sebelum bergabung dengan CISDI, Calista bekerja di Cleft Care Indonesia Foundation, salah satu NGO di Surabaya yang bergerak di bidang kesehatan khususnya untuk anak dengan bibir sumbing. Calista juga sempat bekerja sebagai Asisten Peneliti di Prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga di mana ia mendapat gelar S1-nya. Selama masa studinya, Calista sempat mendapatkan beasiswa dalam program Erasmus Student Exchange ke Fontys University of Applied Science di Eindhoven, Belanda selama satu semester. Selain itu, ketertarikan Calista di bidang riset dan tulis-menulis serta bidang kemasyarakatan membuatnya juga aktif terlibat dalam beragam kegiatan, seperti menjadi bagian dari Satgas COVID-19 Jawa Timur dan salah satu inisiator komunitas kesehatan HealthCamp Indonesia (@healthcampid). Semasa kuliah, Calista mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi FKM Universitas Airlangga. Di waktu luangnya Calista gemar berolahraga, memasak, dan membaca buku.

Calista melihat CISDI sebagai wadah yang tepat untuk mengembangkan minat dan bakatnya, melihat dari visi-misi serta program yang telah berjalan untuk membangun Indonesia dari sisi kesehatan global. Selain itu, Calista juga berharap, melalui keahlian dan semangat bekerja serta minat belajar yang tinggi, ia dapat turut membantu CISDI menjadi organisasi yang semakin berkembang dan maju kedepannya.


Calista Segalita

Sebelum bergabung dengan CISDI pada 2019, Iman telah menghabiskan 3,5 tahun bekerja dalam kampanye dan advokasi Pengendalian Tembakau dengan Yayasan Lentera Anak dan Jaringan Wanita untuk Pengendalian Tembakau (JP3T). Dalam tiga tahun itu, Iman telah bekerja sama dengan ribuan anak-anak dan remaja untuk menciptakan kampanye besar-besaran untuk kebijakan pengendalian tembakau yang lebih kuat di Indonesia, seperti mengumpulkan 11022 Surat untuk Presiden untuk mendukung Aksesi FCTC; Ekspedisi Kapsul Waktu di 17 kota; 365 hari Petualangan FCTC Warrior; dan inisiasi Puan Muda yang membuat kampanye “Mari berkaca” yang membuat Iman turut diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden dalam peringatan Hari Perempuan International. Pengalaman-pengalaman dalam mengorganisir gerakan pemuda ini telah membawa Iman kesempatan untuk berbicara dalam World Conference on Tobacco or Health 2018 di Cape Town, Afrika Selatan, sebagai Perwakilan Pemuda Indonesia. Selama tiga tahun itu, Iman juga telah terlibat dalam advokasi langsung dengan para pemangku kepentingan utama di Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Keuangan, dan Kantor Staf Presiden.

Latar belakang pendidikan Iman di Sosiologi dikombinasikan dengan pengalamannya yang kaya dalam mengorganisir acara, menghasilkan konten kreatif, dan kemampuannya untuk berpikir kritis, menawarkan perspektif unik bagi CISDI untuk memberikan solusi untuk masalah kesehatan dan pembangunan. Selain Advokasi Pengendalian Tembakau, Iman juga memberikan kontribusi besar terhadap berbagai kegiatan dan produksi konten dalam kegiatan keterlibatan pemuda dan publik di Indonesia.


Iman Mahaputra Zein

Sinta saat ini berperan sebagai Data Collection Officer. Ia mengumpulkan data profil risiko COVID-19 pada petugas kesehatan untuk pengembangan Corona Likelihood Metric 2.0 Health Practitioners (CLM 2.0 HP). Dalam proyek ini, Sinta juga menjalin kerja sama dengan stakeholders penelitian serta berkomunikasi intens dengan fasilitas kesehatan di Jabodetabek dan Semarang. Sebelum bergabung dengan CISDI, Sinta pernah menjadi relawan manajemen data penyelidikan epidemiologi COVID-19 di Dinas Kesehatan Surabaya. Pada saat yang bersamaan, ia bergabung sebagai Research Assistant di Center for Patient Safety Research pada tahun 2020.

Gadis kelahiran Kediri ini memiliki ketertarikan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dan percaya bahwa sistem kesehatan membutuhkan kolaborasi dalam melihat masalah dari berbagai sektor. Pemikiran inilah yang membawanya untuk mempresentasikan penelitian di Hokkaido Indonesia Student Association Scientific Meeting-15 tentang surveilans HIV terkait kebijakan prostitusi di Indonesia: Perspektif masalah dari segi kebijakan, budaya, dan ekonomi. Pada tahun 2019, ia mendapatkan pelatihan Global Health True Leaders 2.0 tentang Manajemen Bencana oleh INDOHUN. Di saat yang sama, Sinta bekerja pada proyek SIBRE untuk mengurangi sampah organik serta membangun ekonomi sirkuler di bawah naungan EAWAG – Swiss Federal Institute of Aquatic Science dari 2018 hingga 2020. Sinta memulai pendidikannya sebagai Diploma Analis Medis. Kecintaannya pada riset kesehatan mendorongnya untuk melanjutkan Sarjana Kesehatan Masyarakat di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, serta menambah pengalaman di Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI sebagai intern.

Selain bekerja di CISDI, Sinta menghabiskan waktunya dengan menulis di blog, menari, masak, dan juga membangun keterampilan komunikasinya dengan menjadi agen properti di kala senggang.

Bersama CISDI, Sinta belajar dan berkembang pesat di ranah penelitian dan pengembangan kesehatan. Iklim organisasi yang disiplin dan ramah membuatnya semakin mencintai dunia riset program kesehatan. Profesionalitas dan nilai-nilai yang baik ini membuatnya bersemangat untuk memberikan kontribusi terbaik di CISDI.


Sinta Amalia Kusumastuti Sumulyo

Sebagai Policy Unit Officer, Iqbal bertanggung jawab untuk membantu Policy Director dalam mengembangkan ringkasan dan rekomendasi kebijakan, membuat analisis kebijakan terhadap isu-isu yang diprioritaskan, serta menyiapkan literature review yang dapat digunakan oleh policy unit untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan. Ketertarikannya terhadap dunia riset sudah dimulai sejak ia mengenyam bangku kuliah di mana ia terlibat dalam beberapa penelitian, baik yang diinisiasi oleh pusat studi maupun penelitian mandiri. Hingga saat ini, ia sudah pernah menjadi paper presenter di beberapa konferensi ilmiah tingkat dunia. Riset terbarunya mengenai koperasi dan keamanan pangan lokal dipresentasikan dalam acara IEA World Conference 2021. Perhatiannya terhadap isu keamanan kesehatan mulai muncul setelah periode COVID-19 dimulai, yang mana pandemi COVID-19 berdampak terhadap krisis multidimensional di dunia.

Selain bekerja untuk CISDI, Iqbal merupakan seorang analis dan salah satu founder untuk sebuah platform yang memiliki fokus terhadap kebiijakan luar negeri bernama @diplomatnextdoor. Platform ini diharapkan dapat menjadi salah satu hub bagi anak muda pemerhati isu hubungan internasional di Indonesia. Ia juga masih aktif memproduksi artikel jurnal yang berkaitan dengan isu kontestasi geopolitk di Asia Tenggara dan Indo-Pacific.

Alasan Iqbal untuk bergabung bersama CISDI ialah semangatnya untuk membumikan isu keamanan kesehatan ke dalam proses pembentukan kebijakan publik. Menurutnya, isu kesehatan masih kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat hingga para pemangku kebijakan. Padahal, kesehatan bersama dengan pangan dan pendidikan merupakan pilar utama pembangunan sebuah negara. Selain itu, kesempatan untuk mengadvokasi agenda kesehatan dalam pembangunan tentu saja menjadi motivasi terbesarnya untuk bergabung bersama CISDI.


Muhammad Iqbal Hafizon

Puput bertanggung jawab mengembangkan database narasumber ahli kesehatan perempuan dan proyek SOS Nakes. Selain itu, Puput juga membantu mengelola konten sosial media dari TRACK SDGs. Ketertarikannya pada isu pembangunan dimulai sejak terlibat dalam sebuah proyek social entrepreneurship AIESEC di Bandung pada tahun 2018. Pada tahun berikutnya, Puput berpartisipasi dalam INU Student Seminar on Global Citizenship and Peace di Hiroshima University yang dibayai penuh oleh Japan Student Services Organization (JASSO).

Jika tidak sedang menonton ulang film atau serial favoritnya untuk yang kesekian kali, Puput menghabiskan waktu senggangnya menonton film-film yang tidak dibuat dengan baik sebagai sarana untuk meluapkan emosinya. Saat ini, Puput juga sedang tergabung dalam sebuah komunitas kepemudaan bernama Kita Beraksi sebagai staf divisi Project Management.

Ketertarikannya pada dunia non-profit dan pembangunan mendorong Puput untuk bergabung dengan CISDI. Ia percaya bergabung dengan CISDI tidak hanya akan menambah ilmu tetapi juga kesempatan untuk ikut terlibat dalam mendorong perubahan.


Puput Pradani Aliya Rashati

Anita memegang peranan menjadi Regional Techinical Assitant pada program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA). Ia membawahi regional Bekasi Raya, Karawang, dan Tasikmalaya. Sehari-harinya Anita memantau dan memberi masukan inovasi pada setiap proses dan kegiatan yang dilakukan oleh Tim PUSPA di lapangan. Sebelum bekerja di CISDI, ia pernah bekerja pada proyek KNCV TB dan mendampingi penelitian tentang kesehatan ibu dan anak. Pengalaman inilah yang membuat Anita tertarik pada isu seputar penanggulangan TB serta kesehatan ibu dan anak.

Selain bekerja di CISDI, Anita merupakan mahasiswa akhir program Magister Epidemiologi Komunitas di Universitas Indonesia.

Anita menilai bekerja bersama dengan CISDI memberikan banyak pembelajaran baru disertai atmosfir kerja yang menyenangkan, sehingga ia merasa dapat berkembang memenuhi ketertarikannya di masa kini dan masa yang akan datang.


Anita Siti Fatonah

Bagus bertanggung jawab mengembangkan perencanaan konten untuk proyek pengendalian tembakau. Bagus memiliki keterampilan dalam produksi konten video, seperti motion graphic, videografi, dan manipulasi video.

Sebelum bergabung dengan CISDI pada 2020, Bagus sempat bekerja sebagai desainer motion graphic di sebuah agensi kreatif selama lebih dari 3 tahun. Dua tahun setelahnya, ia diangkat menjadi manajer pasca produksi untuk agensi yang sama.

Bagus memiliki minat besar untuk menjadi perancang konten semenjak kuliah. Karenanya, semenjak masa kuliah ia sering bekerja lepas sebagai produser dan editor video. Ia pernah mengerjakan proyek produksi video animasi untuk proyek Balai Bendungan, KPU Tangerang Selatan, dan beberapa pekerjaan kreatif lainnya.

Di waktu senggang, Bagus suka menonton film. Dengan menonton, ia merasa mampu memahami suatu persoalan yang rumit dan jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun mudah dipahami. Dengan alasan yang sama, ia ingin memproduksi video yang dapat menyampaikan pesan yang rumit, namun dapat dengan mudah dipahami semua orang.


Bagus Fachrudi

Lara bergabung dengan CISDI untuk mengelola proyek-proyek Advokasi Pengendalian Tembakau, khususnya pajak tembakau sejak 2018. Saat itu ia baru lulus dari Australian National University (ANU), dengan gelar Master of Applied Anthropology and Participatory Development (MAAPD), disponsori oleh Australian Awards Scholarship. MAAPD membantu Lara untuk memahami masalah pembangunan yang kompleks tanpa mengabaikan keragaman budaya manusia dan hubungan kekuasaan di bawah perubahan dalam proses pembangunan. Ini juga memberi Lara beberapa pengetahuan praktis tentang manajemen proyek untuk sektor nirlaba.

Minat Lara dalam isu pembangunan kesehatan telah berkembang sejak ia lulus sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia pada tahun 2013 dan bekerja di beberapa proyek kesehatan dan pembangunan, termasuk tuberkulosis dan manajemen respons bencana. Lara menyadari pentingnya memahami program kesehatan dari perspektif pembangunan yang lebih luas.

CISDI sebagai lembaga think tank yang menempatkan kesehatan di jantung pembangunan, sangat cocok dengan minat Lara. Kebijakan dan program kesehatan, khususnya pengendalian tembakau terus dipengaruhi oleh sektor pembangunan lain, termasuk dinamika politiknya. Menangani proyek advokasi dan berurusan dengan berbagai pemangku kepentingan, telah mendorong Lara untuk terus beradaptasi dan dengan cepat mempelajari dinamika serta  berpikir kreatif untuk melibatkan masyarakat yang ditargetkan

Selain pekerjaan advokasi dan manajemen hibah, Lara juga aktif terlibat dalam perencanaan dan implementasi acara lain yang diselenggarakan oleh CISDI, termasuk Balai Kota Pemuda, Lokapala, dan Ruang.Temu.