Dampak Harga Rokok dan ....

Dampak Harga Rokok dan Faktor Sosial pada Inisiasi Merokok Remaja di Indonesia

Riset

Dampak Harga Rokok dan Faktor Sosial pada Inisiasi Merokok Remaja di Indonesia

Konsumsi produk berbahaya seperti rokok pada usia dini dapat mengancam remaja dengan konsumsi tembakau yang berkepanjangan dan dampak buruk bagi kesehatan. Walau penelitian terdahulu yang membahas dampak harga rokok dan faktor sosial terhadap inisiasi merokok pada remaja sudah banyak ditemukan di tingkat global, kami menyadari bahwa masih sedikit penelitian yang telah dilakukan untuk menginvestigasi faktor determinan inisiasi merokok di kalangan remaja Indonesia.


Studi ini meneliti dampak harga rokok, kebiasaan merokok orang tua, dan paparan asap rokok terhadap inisiasi merokok di kalangan orang muda di Indonesia menggunakan teknik survival analysis. Informasi mengenai perilaku merokok dan sosio-demografis dari remaja berusia 10 hingga 18 tahun bersumber dari Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 (N=117.983), sedangkan harga rokok dikonstruksi dari Harga Konsumen Nasional Beberapa Barang dan Jasa tahun 2010 hingga 2023.


Kami menemukan bahwa harga rokok yang lebih tinggi, khususnya kretek filter (rokok filter dengan campuran cengkeh), secara signifikan menurunkan risiko inisiasi merokok, dengan kenaikan harga sebesar 1% berasosiasi dengan penurunan risiko inisiasi merokok sebesar 2,2%. Sementara itu, memiliki orang tua yang merokok dan paparan asap rokok setiap hari meningkatkan risiko remaja untuk mulai merokok.


Untuk menekan angka perokok di kalangan remaja, pemerintah perlu menaikkan harga rokok secara signifikan dengan menetapkan cukai dan harga jual eceran minimum yang lebih tinggi serta secara bersamaan mengurangi layer tarif cukai tembakau untuk mengurangi ketersediaan produk tembakau yang lebih murah. Selain itu, aksesibilitas terhadap layanan berhenti merokok dan penegakan hukum untuk kawasan tanpa rokok (KTR) harus diprioritaskan.