Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pengendalian tembakau melalui PP No. 109/2012 yang mencakup larangan penjualan rokok pada anak usia sekolah. Namun, masih terdapat 6 dari 10 perokok usia 13-15 tahun yang dapat membeli rokok secara bebas (GYTS, 2009). Implementasi upaya pencegahan perilaku merokok melalui promosi kesehatan seperti yang dianjurkan di dalam PP juga belum optimal. Hanya 69,3% pelajar yang mendapat informasi tentang bahaya rokok di sekolah (GYTS, 2009). Padahal, menurut Center for Disease Control and Prevention (2001), upaya promosi kesehatan di sekolah dengan metode edukasi interaktif dari pelajar ke pelajar (peer education) terbukti efektif dalam menurunkan konsumsi rokok oleh pelajar (Clarke et al., 1986).

Laporan ini merupakan praktik baik yang dilakukan CISDI sebagai upaya pengendalian tembakau melalui aktivitas promosi kesehatan ke sekolah sejak 2015.