Hasil kajian kebijakan yang disusun guna menelaah penerapan kebijakan cukai tembakau tahun jamak (multiyear) di tujuh negara: Australia, Filipina, Ukraina, Selandia Baru, Albania, Makedonia, dan Serbia. Kajian ini bertujuan untuk menggali dampak ekonomi dan kesehatan, faktor pendorong dan tantangan implementasi, serta pembelajaran strategis yang dapat direfleksikan dalam konteks Indonesia.

Melalui analisis tematik terhadap 26 dokumen (studi kasus, studi empirik, tinjauan literatur, dan pemodelan), kajian ini mengidentifikasi bahwa kebijakan cukai tahun jamak secara konsisten menunjukkan efektivitas lebih tinggi dibanding kebijakan tahunan. Dari sisi ekonomi, kebijakan ini mampu meningkatkan pendapatan negara secara signifikan, mengurangi keterjangkauan produk tembakau, dan menurunkan konsumsi tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap petani. Dari sisi kesehatan, terjadi penurunan prevalensi merokok, penundaan usia inisiasi, dan peningkatan motivasi berhenti merokok, khususnya di kelompok rentan dan muda.

Kebijakan ini juga terbukti mendorong reformasi sistem cukai seperti harmonisasi tarif linting dan simplifikasi struktur golongan. Di sisi lain, terdapat tantangan dalam bentuk intervensi politik oleh industri, risiko peralihan konsumsi ke produk murah (downtrading), rokok ilegal, dan resistensi masyarakat. Dalam menjawab tantangan tersebut, dokumen ini menawarkan sejumlah rekomendasi strategis dan pembelajaran bagi Indonesia.

Selain dokumen lengkap, kami meringkas analisis kajian ini dalam Factsheet: Kebijakan Cukai Tembakau Tahun Jamak di Tujuh Negara: Dampak Positif dan Pembelajaran untuk Indonesia.