Konsumsi tembakau di Indonesia tergolong tinggi; enam dari sepuluh rumah tangga memiliki belanja tembakau. Rumah tangga dengan perokok mengalihkan porsi yang cukup besar (11%) dari anggaran belanjanya untuk membeli rokok dan produk tembakau lain. Studi ini menemukan bahwa belanja tembakau mengurangi alokasi belanja rumah tangga untuk komoditas esensial seperti belanja untuk makanan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Simulasi menunjukkan bahwa mengurangi belanja tembakau berpotensi meningkatkan belanja rumah tangga untuk kebutuhan pokok secara signifikan.