Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan mencapai 82.9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025. Adapun kelompok sasaran MBG terdiri dari anak usia sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Seiring berjalan, ditemukan sejumlah persoalan dalam implementasi MBG, seperti kasus keracunan yang masif, menu pangan ultra-proses tinggi gula, garam, lemak dalam MBG, hingga tata kelola yang belum melibatkan semua pihak, terutama anak selaku pihak terdampak dari program.

Oleh karena itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), bersama Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Wahana Visi Indonesia (WVI) mendorong sebuah riset dengan pendekatan partisipasi anak dalam akuntabilitas sosial implementasi program MBG. Model ini mendorong anak memberikan masukan secara langsung untuk meningkatkan kualitas implementasi program MBG. Dengan pendekatan Child-Led Research (CLR) atau penelitian yang dipimpin oleh anak, seluruh proses penyusunan instrumen, pemetaan responden, pengumpulan data melalui diskusi terarah, hingga pengolahan data dilakukan oleh peneliti anak.