Skip to Main Content
Thumbnail
Siaran Pers

Selenggarakan Pameran Foto dan Video, CISDI Sampaikan Pentingnya Pengendalian Tembakau dan Minuman Manis dalam Kemasan

CISDI Secretariat • 30 Mei 2025

Jakarta, 31 Mei 2025 – Penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, dengan 8 dari 10 orang meninggal akibat stroke, jantung iskemik, dan diabetes. Konsumsi produk tidak sehat, seperti rokok serta makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak, menjadi faktor pemicunya. Industri tembakau serta industri makanan dan minuman punya andil besar membentuk kebiasaan masyarakat yang berdampak pada tingginya konsumsi rokok hingga produk pangan tidak sehat. 


Berangkat dari kepedulian terhadap persoalan ini, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyelenggarakan Pameran Foto & Video: Kita Berhak Sehat bersama PannaFoto Institute di Cemara 6 Galeri, Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, pada 30 Mei–1 Juni 2025. Pameran ini digagas untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) setiap 31 Mei. 


“Industri tembakau, misalnya, menggunakan berbagai strategi untuk mengaburkan bahaya rokok terhadap kesehatan, melalui praktik greenwashing hingga mempengaruhi regulasi yang dampaknya lebih banyak merugikan masyarakat,” ujar Beladenta Amalia, Project Lead for Tobacco Control CISDI, Sabtu, 31 Mei 2025.


Sebanyak 28 foto dan 5 video dari 10 peserta dipamerkan di acara ini. Beberapa bulan sebelum pameran para peserta telah mendapatkan materi seputar kesehatan dari CISDI, dilanjutkan dengan mentoring dalam pengambilan gambar oleh Panna Institute. Berbekal kedua hal tersebut, para peserta membuat karya sesuai konsep masing-masing. 


Pameran ini merupakan bagian dari kampanye Save Our Surrounding Fest 2025, sebuah festival anak muda yang bertujuan memperingatkan bahaya rokok, dengan mengangkat tema dari WHO: Unmasking the Appeal: Exposing Industry Tactics on Tobacco and Nicotine Products. CISDI merupakan satu-satunya anggota koalisi pengendalian tembakau yang menyelenggarakan agenda luring bertepatan dengan peringatan HTTS.


Data terbaru Survei Kesehatan Indonesia (SKI, 2023) menunjukkan tingkat konsumsi rokok di Indonesia masih tinggi, bahkan dimulai sejak usia dini. Data yang sama menyebutkan 56,5 persen perokok mulai merokok di usia 15-19 tahun. SKI 2023 juga menunjukkan jumlah perokok aktif mencapai 70 juta orang, dengan perokok muda usia 10-18 tahun sebesar 7,4 persen. 


Salah satu karya pameran foto bertajuk Kampung (Bebas) Rokok Jakarta, merefleksikan perjuangan Sukaria, 76 tahun, seorang pensiunan yang berusaha membangun kampung bebas asap rokok di Jakarta Pusat yang sering terhalang kuatnya pengaruh industri.


Selain tembakau, minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) juga berisiko memicu penyakit tidak menular. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2023, sebanyak 67,2 persen rumah tangga di Indonesia mengkonsumsi setidaknya satu jenis MBDK dalam seminggu. SKI 2023 mencatat 47,5 persen penduduk mengkonsumsi lebih dari satu MBDK dalam sehari. Harga yang murah dan mudahnya akses membuat konsumsi MBDK terus meningkat. Karena itu, penting bagi pemerintah untuk segera menetapkan MBDK sebagai barang kena cukai sehingga angka konsumsinya dapat ditekan.


“Wacana penerapan cukai MBDK sudah ada sejak 2020, diperkuat lewat Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2024 yang mengatur pembatasan makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta ditegaskan dengan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Sayangnya, regulasi turunannya hingga kini belum dikeluarkan,” ujar Nida Adzilah Auliani, Project Lead for Food Policy CISDI.


Lemahnya kebijakan membuat masyarakat semakin rentan menjalani pola hidup tidak sehat. Fenomena ini tergambar dalam video Temporary Pleasure, yang menampilkan beberapa pemuda dengan kebiasaan begadang dan mengkonsumsi makanan serta minuman tidak sehat. Di akhir video, mereka mulai berubah dan beralih dengan mengkonsumsi pilihan produk yang lebih rendah kandungan gula, garam, dan lemak.


CISDI juga menggelar sesi talkshow bertajuk “Suara Karya: Lawan Produk Tidak Sehat Lewat Foto dan Video Kritis” pada hari kedua pameran. “Melalui pameran foto dan video ini kami ingin menyampaikan pesan agar pemerintah dapat mewujudkan lingkungan sehat bagi masyarakat, antara lain dengan terus menaikkan cukai tembakau dan mengendalikan produk-produk tidak sehat,” ungkap Chief Research and Policy CISDI Olivia Herlinda.


Dengan moderator jurnalis Mayfree Syari, bincang-bincang ini turut menghadirkan Yoppie Pieter mewakili PannaFoto Institute serta Farhat Huda dan Rafdi Rahmadi selaku perwakilan peserta lokakarya foto dan video.


-SELESAI-


Unduh E-katalog Pameran Foto & Video “Kita Berhak Sehat” di sini.


Tentang CISDI

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) adalah organisasi non-profit yang bertujuan memajukan pembangunan sektor Kesehatan dan penguatan sistem Kesehatan melalui kebijakan berbasis dampak, riset, advokasi dan intervensi inovatif yang inklusif dan partisipatif.


Informasi lebih lanjut:

Amru Sebayang

Senior Media Officer 

+62 877 8273 4584

Email: media@cisdi.org 

www.cisdi.org



Terbaru